Peserta didik dewasanya susah di atur :D
Historica
"The Journey of a Thousand Miles Begins With a Single Step." Laozi
Kamis, 03 Desember 2015
Minggu, 14 Desember 2014
MEDIA PEMBELAJARAN
MEDIA
PEMBELAJARAN
Pengertian
Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata “media”
merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius”
yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat
diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat
mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara
sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu
bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi
(AECT, 1977:162).
Istilah media mula-mula dikenal
dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids
(alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials
(materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia
pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau
media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning.
Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran
berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline
dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para
ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu
1. Orang,
material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam
pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam
Ibrahim, 1982:3);
2. Saluran
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi
pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11);
3. Komponen
strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada
pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142);
4.
Media adalah
sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997);
5. Media
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga
proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan
yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6);
6. Alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain
buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide,
foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad,
2002:4).
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun
metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar
proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang
telah dicita-citakan.
Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pengajaran sangat
diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam
pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan
penggunaan media pengajaran adalah:
1)
Agar proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan
berdaya guna,
2)
Untuk
mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak
didik,
3)
Untuk
mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi
yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
4)
Untuk dapat
mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam
tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
5)
Untuk
menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu
dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2)
menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
(1)
Pengajaran akan
lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi;
(2)
Bahan pelajaran
akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami;
(3)
Metode mengajar
akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan
belajar.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah efektivitas dan
efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, meningkatkan motivasi belajar siswa,
variasi metode pembelajaran, dan peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
FUNGSI MEDIA
PEMBELAJARAN
Istilah media mula-mula dikenal
dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat
bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran).
Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan
singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik,
meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai
bahan ajar online.
Levie & Lents (1982)
mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
Fungsi atensi; Fungsi afektif; Fungsi kognitif, Fungsi kompensatoris.
- Fungsi Atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada
awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran
itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga
mereka tidak memperhatikan. Media gambar khususnya gambar yang diproyeksikan
melalui overhead projector dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka
kepada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk
memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
- Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah
emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah social atau
ras.
- Fungsi Kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaiaan tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
- Fungsi Kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa
yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi
tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
- Memotivasi minat atau tindakan,
- Menyajikan informasi,
- Memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi,
media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil
yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau
pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara
sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan
memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
Untuk tujuan informasi, media
pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan
sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian
dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar
atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang
diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan
mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral,
atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan
instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan
siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat
menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran
harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
perorang siswa.
MANFAAT
MEDIA PEMBELAJARAN
Secara umum media pendidikan
mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
- Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a.
Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan
realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b.
Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film
bingkai, film, atau gambar;
c.
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat
dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal;
e.
Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin)
dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f.
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar, dan lain-lain.
- Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a.
Menimbulkan kegairahan belajar;
b.
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak
didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c.
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri
menurut kemampuan dan minatnya.
- Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a.
Memberikan perangsang yang sama;
b.
Mempersamakan pengalaman;
c.
Menimbulkan persepsi yang sama.
Dale
(1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak
manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan
guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern
saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan
bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
- Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
- Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
- Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
- Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
- Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
- Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
- Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
- Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
- Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
- Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.
Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
- Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
- Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
- Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encyclopedei of Educational Research
dalam Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
- Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme;
- Memperbesar perhatian siswa;
- Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap;
- Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa;
- Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
- Membantu tubuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa;
- Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih baik.
JENIS-JENIS MEDIA PENGAJARAN
Sesuai dengan perkembangan jaman, maka
media pengajaranpun juga berkembang dari bentuk yang sederhana menjadi media
pengajaran yang modern. Seperti dikatakan oleh R. Warsito bahwa :
“Kemajuan
teknik cetak mencetak dan teknik elektronika sangat berpengaruh terhadap
perkembangan alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar pada masa kini terdiri
dari:
a.
Alat bantu dasar: sabak, papan tulis, gambar, peta,
chart, atlas, blobe, model, kertas, pena, cat, dan sebagainya;
b.
Alat bantu cetak: buku teks, majalah, pamphlet berkala;
c.
Alat bantu pandang benda seni, artefak, papan
bulletin, grafik, film strip, slide, model, transparan.
d.
Alat bantu dengar: audio, tape recorder, radio,
telephone.
e.
Alat bantu dengar pandang: gambar hidup, televise,
video tape.
f.
Alat bantu lain-lain: bahan observasi, museum, tempat-tempat
bersejarah” (2001 : 45).
Si samping
itu, media pengajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu:
a. Media
auditif, yaitu media pengajaran yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, tape recorder, piringan audio. Media pengajaran ini cocok untuk
orang yang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran;
b. Media
visual, yaitu media pengajaran yang hanya mengandalkan gambar diam, seperti
film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar, lukisan dan
cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang
bergerak seperti film bisu dan film kartun.
c. Media audio
visual, yaitu media yang mempunyai unsure antara suara dan gambar. Jenis media
seperti ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan
gambar seperti film bingkai, ada suaranya dan ada pula gambar yang
ditampilkannya.
Menurut Nana
Sudjana media pengajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran
meliputi:
a.
Media grafis
(media dua dimensi).
1)
Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan
hubungan timbale balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah
sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan.
Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya
penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi
guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram
merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang
akan diuraikan.
2)
Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk
menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan (R.Warsito, 2001 :
48).
Dengan berasumsi pada pengertian grafik tersebut,
dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan
perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan
sederhana, terutama pada penyajian secara statistik
3)
Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan
dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya (1989 : 51).
Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan
suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
4)
Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat
(1989 : 58).
Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun
dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun
yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai
manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan
satu urutan logis atau mendukung makna
5)
Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di
rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca. (1989 : 69)
b.
Media tiga
dimensi
Sesuai dengan istilahnya, media tiga dimensi adalah
media yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi serta dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Oleh karena itu media tiga dimensi memiliki bentuk yang
hamper sama dengan benda aslinya.
c.
Media
proyektor still
R.Warsito menuliskan bahwa media proyektor still ada dua yaitu:
1) OHP (Over
head proyektor)
Penggunaan OHP dalam proses pembelajaran memiliki manfaat atau kelebihan
sebagai media pendidikan yaitu :
a.
Gambar yang diproyeksikan lebih jelas jika
dibandingkan dengan kalau digambarkan sebagai media pendidikan;
b.
Guru dapat
mengajar sambil berhadapan dengan siswa;
c.
Dapat
memproyeksikan benda-benda kecil.
d.
Lebih sehat
dari pada papan tulis
2) Televisi
Sebagai suatu medium, televise mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
1. Televisi
merupakan suatu medium yang menarik, up to date dan selalu siap diterima oleh
anak-anak, karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar
sekolah;
2. Televisi
dapat memikat perjatian sepenuhnya dari penonton seperti halnya film,
menyajikan informasi viasual dan auditif secara simultan;
3. Sifatnya nyata dan langsung;
4. Batas ruang
dan waktu dapat diatasi.
5. Hamper
setiap mata pelajaran dapat di TV kan;
6. Televise
dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar.
Meskipun televisi banyak memberikan manfaat, tetapi juga problem yang perlu
diatasi antara lain:
a)
Harga
televisi relative mahal;
b)
Jadwal
sering bertabrakan antara siaran dan jam pelajaran;
c)
Tidak
selamanya program televise cocok dan jelas;
d) Sifat
komunikasinya satu arah (2001 : 50).
Dari uraian
tersebut di atas, jelas bahwa media pengajaran sangat berperan dalam
peningkatan pemahaman konsep dan mempermudah siswa dalam menerima penanaman
konsep. Media yang cocok dan sesuai dengan materi yang dibahas dapat mengatasi
kebosanan dan kejenuhan siswa dalam menerima penanaman konsep khusunya
konsep-konsep kognitif.
Penanaman
konsep kognitif akan lebih lancer dan berjalan baik apabila media penhajaran
yang digunakan sesuai. Guru mampu menggunakan dan mengelola media pengajaran,
dan murid dapat mengamati dengan cermat.
Demikian
halnya dengan penanaman konsep kognitif di Taman kanak-kanak. Murid taman
kanak-kanak yang pada dasarnya masih merupakan anak dengan pikiran yang polos
dan berpikiran sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar. Sehingga murid
taman kanak-kanak akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang diberikan oleh
guru melaluimedia yang digunakan. Penanaman konsep ini dapat bertahan lama,
karena murid disamping dapat mendengar, dapat pula mengamati, meraba, dan
merasakan media pengajarannya.
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)